Konsep Dasar Audit TSI dan Jenis Audit TSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Konsep Dasar Audit TSI dan Jenis Audit TSI
Nama : Alief Syahputra Priyadi
Jurusan :Sistem Informasi
Audit
Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan untuk
memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan dan
juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan. Jenis audit ada 3
yaitu system audit, product/service audit, compliance audit. Jenis control ada
3 yaitu preventiff control, detective control, corrective control.
Penerapan teknologi informasi
pada perusahaan sangat
diperlukan untuk menunjang proses dan aktifitas bisnis yang
dilakukan. Beberapa sarana operasional yang dapat digunakan manajer untuk
mengendalikan fungsi didepan perusahaan yaitu organisasi, kebijakan, prosedur,
personalia, akuntansi, penganggaran, pelaporan
· Definisi Audit :
Audit Menurut pendapat Ron Weber (1999,p10)“Audit
sistem informasi adalah proses mengumpulkan dan mengevalusi bukti untuk menentukan
kemampuan sistem komputer dalam melindungi aset, merawat integritas data,
mencapai tujuan organisasi dan menggunakan sumber daya dengan efisien”.
Proses
auditing dilakukan oleh auditor, yaitu seseorang yang memiliki komptensi untuk
mengaudit dan sifatnya independen. Tujuan
dilakukannya audit adalah untuk memverifikasi subjek dari audit apakah telah
sesuai dengan regulasi, standar, dan metode yang disetujuai oleh perusahaan.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan
Ø Menghimpun dan mengevaluasi secara objektif
Ø Sistematis
Ø Menentukan Standar
Ø Kriteria yang Ditentukan
Ø Menyampaikan Hasil-Hasilnya
Ø Pemakai dan Kepentingannya
Konsep Audit
Penerapan audit teknologi informasi dibentuk pada pertengahan 1960-an dan sejak saat ini mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga telah berubah spesifikasinya. Audit teknologi selalu mengacu pada pemeriksaan kontrol dalam infrastruktur teknologi informasi. Praktek Audit menjamin kelangsungan bisnis dengan mengidentifikasi integritas data organisasi, operasi efektivitas dan tindakan perlindungan untuk melindungi aset teknologi informasi.
Menurut Asosiasi akuntansi Amerika, Auditing adalah sebuah proses sistematis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.
Audit dan kontrol teknologi informasi merupakan peran yang penting karena dalam suatu perusahaan membutuhkan acuan, parameter dan kontrol untuk memastikan semua sumber daya perusahaan menuju pada pencapaian tujuan organisasi secara terintegratif dan komprehensif. Audit teknologi informasi dan kontrol menjelaskan sebuah proses untuk mereview dan memposisikan teknologi informasi sebagai instrument penting dalam pencapaian usaha bisnis korporasi dengan melakukan proses sistematik, terencana, dan menggunakan keahlian IT untuk mengetahui tingkat kepatuhan, kinerja, nilai, dan resiko dari implementasi teknologi.
Secara umum Audit IT adalah suatu proses kontrol
pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan
masalah audit finansial dan audit internal. Audit IT lebih dikenal dengan
istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk
menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer. Salah satu
penggunaan istilah tersebut adalah untuk menjelaskan proses penelahan dan evaluasi
pengendalian-pengendalian internal dalam EDP. Jenis aktivitas ini disebut
sebagai auditing melalui komputer.
Jenis – Jenis Audit :
Ø System Audit : Audit terhadap sistem terdokumentasi untuk memastikan sudah memenuhi standar nasional atau internasional.
Ø Product / Service Audit : Untuk menguji suatu produk atau layanan telah sesuai seperti spesifikasi yang telah ditentukan dan cocok digunakan.
Ø
Compliance Audit
: Untuk menguji efektifitas implementasi dari kebijakan, prosedur, kontrol dan
unsur hukum yang lain.
Jenis Audit TSI
Sistem dan Aplikasi, untuk memverifikasi bahwa sistem
dan aplikasi yang tepat dan cepat untuk untuk memastikan data valid, terpercaya
dan aman dalam meng-input lalu output. Audit pada jenis ini membantu fokus
auditor keuangan.
Contoh
:
Aplikasi
yang digunakan harus dapat memberikan informasi mengenai sistem keamanan yang
ada atau dapat menunjukkan suatu mekanisme yang dapat meyakinkan auditor bahwa
hanya kalangan tertentu yang berwenang yang dapat mengakses aplikasi tersebut.
Jenis – Jenis Kontrol
1. Preventif Control adalah suatu langkah pencegahan yang diambil sebelum keadaan darurat, kehilangan, atau masalah terjadi. Ini termasuk penggunaan alarm dan kunci, pemisahan tugas (untuk mencegah perekam uang tunai dari kas dan mengendalikan persediaan personil dari pengendalian persediaan) ditambah umum lainnya dan kebijakan-kebijakan otorisasi khusus.
2. Detective control adalah sesuatu yang dirancang untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan setelah mereka telah terjadi (missalnya : departemen memeriksa tagihan telepon untuk panggilan pribadi).
3. Corrective control adalah program yang dibuat khusus
untuk memperbaiki kesalahan pada data yang mungkin timbul akibat gangguan pada
jaringan, komputer ataupun kesalahan user. Secara umum, fungsi dari kontrol
adalah untuk menekan kerugian yang mungkin timbul akibat kejadian yang tidak
diharapkan yang mungkin terjadi pada sebuah sistem.
Kontrol internal adalah suatu proses yang dipengaruhi
oleh aktivitas dewan komisaris, manajemen, atau pegawai lainnya, yang berlaku
dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar mengenai :
·
Keandalan
pelaporan keuangan
·
Efektivitas dan
efisiensi operasi
·
Kekuatan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku
Ketiga
hal tersebut berkaitan dengan jenis audit khusus yaitu :
·
Audit tahunan
atas laporan keuangan
·
Audit operasional
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan
·
Audit ketaatan
Model Kontrol Internal
Beberapa tahun terakhir ini muncul pertanyaan apakah pola elemen-elemen kontrol telah memadai. Misalnya pada saat organisasi telah melaksanakan hal-hal yang diisyaratkan oleh kontrol tradisional, namun justru terdapat situasi yang menandakan bahwa adanya sesuatu yang hilang, akibatnya:
· Kelompok di Amerikas serikat, Kanada, dan Inggris dikembangkan model kontrol terintegrasi – COSO (Committee of Supporting Organization of the Treadway Commision)
·
Kelompok di
kanada mengembangkan model kontrol yang lebih terstruktur disebut CoCo
Proses
Audit
a)
Merencanakan
Audit
·
Tetapkan lingkup
dan tujuan
·
Organisir tim
audit
·
Kembangkan
pengetahuan mengenai operasional bisnis
·
Tinjau hasil
audit sebelumnya
·
Identifikasi
faktor resiko
·
Siapkan program
audit
b)
Mengumpulkan
Bukti Audit
·
Pengamatan atas
kegiatan operasional
·
Tinjauan
dokumentasi
·
Kuesioner
·
Berdiskusi dengan
pegawai
·
Pemeriksaan fisik
aset
·
Konfirmasi
melalui pihak ketiga
·
Melakukan ulang
prosedur
·
Pembuktian dengan
dokumen sumber
·
Review analitis
·
Pengambilan
sample audit
c)
Mengevaluasi
Bukti Audit
·
Nilai kualitas
pengendalian internal
·
Nilai kehandalan
informasi
·
Nilai kinerja
operasional
·
Pertimbangkan
kebutuhan atas bukti tambahan
·
Pertimbangkan
faktor-faktor resiko
·
Pertimbangkan
faktor materialitas
·
Dokumentasikan
penemuan-penemuan audit
d)
Mengkomunikasikan
Hasil Audit
·
Memformulasikan kesimpulan
audit
·
Membuat
rekomendasi bagi pihak manajemen
·
Mempersiapkan
laporan audit
·
Menyajikan
hasil-hasil audit kepada pihak manajemen
Karakteristik-karakteristik Kontrol
Auditor internal dapat mengevaluasi sistem kontrol
dengan menentukan kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Sebuah sistem
yang dapat diterima memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
Tepat Waktu
·
Ekonomis
·
Menentukan
penyebab
·
Kelayakan
·
Masalah control
·
Akuntabilitas
·
Penerapan
·
Fleksibilitas
Kesimpulan
Audit adalah aktivitas pengumpulan dan pemeriksaan
bukti terkait suatu informasi untuk menentukan dan membuat laporan tentang
tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang ditetapkan.
Audit mempunyai tujuan memastikan kelengkapan,
memastikan ketepatan, memastikan eksistensi, membuat penilaian, membuat
klasifikasi, membuat pisah batas, dan membuat pengungkapan.
DAFTAR
PUSTAKA
ISACA,
2012. COBIT 5, A Business Framework for Governance and Management of Enterprise
IT
Davis,
Chris et al. 2011. IT Auditing: Using Controls to Protect Information Assets,
2nd Edition, United States, McGraw Hil
Riasetiawan, Mardhani .2016, Inside technology ,Audit dan Kontrol Teknologi Informasi
Komentar
Posting Komentar